Operasionalisasi Perlindungan Data Pribadi di Dunia Siber

Ada mahasiswa yang mengeluh ke saya kalau data pribadinya diumbar oleh pihak UGM. Dia memberi contoh data pengumuman kelulusan program studi tertentu diberikan dalam bentuk file PDF daftar nama-nama yang bisa diunduh dari web UGM begitu saja. Keluhan ini sah dan saya berjanji akan membicarakannya dengan Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM. Masalah perlindungan data pribadi menurutku cukup rumit. Kita perlu mencari jalan tengah yang masuk akal antara kemudahan berkomunikasi dan menjaga kerahasiaan.

Saya pribadi berpikiran bahwa mustahil kita bisa melindungi kerahasiaan data 100%. Data dibuat untuk dikomunikasikan. Begitu terjadi komunikasi, maka tingkat kesulitan merahasiakannya menjadi dua kali lipat atau sekian kali lipat bergantung pada jumlah pihak yang terlibat dalam komunikasi itu. Kesulitan akan terus bertambah berlipat ganda eksponensial seiring dengan pertambahan jumlah pihak yang berkepentingan dengan data yang bersangkutan.

Continue reading Operasionalisasi Perlindungan Data Pribadi di Dunia Siber

AI sebagai Simulakra: Ilusi yang Memikat, Risiko yang Mematikan

Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan oleh berita tentang Adam Raine, seorang remaja 16 tahun asal California Selatan, Amerika Serikat, yang mengakhiri hidupnya setelah berbulan-bulan bercakap dengan chatbot AI.

Sebelum meninggal pada 11 April 2025, Adam mengunggah foto ke ChatGPT yang tampaknya menunjukkan rencana bunuh diri. Ketika dia bertanya apakah rencana itu akan berhasil, ChatGPT menganalisis metodenya dan menawarkan untuk membantunya “memperbarui” rencana tersebut.

Cuplikan percakapan ini diperoleh kedua orangtuanya, Matt dan Maria Raine, di ponsel milik Adam.

Continue reading AI sebagai Simulakra: Ilusi yang Memikat, Risiko yang Mematikan

Dapatkah kita membandingkan manusia dengan mesin AI?

Bambang Nurcahyo Prastowo

Membandingkan manusia dengan mesin, terutama mesin berbasis kecerdasan buatan tidak mudah. Barangnya berbeda: manusia berpikir dan bertindak secara individual, sedangkan mesin adalah konstruksi teknis yang sebagian besar dirancang untuk beroperasi secara kolektif. Manusia sejak lahir mulai belajar dari nol, membangun pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sedikit demi sedikit melalui interaksi dengan lingkungan. Sebaliknya, Mesin AI sering kali tidak perlu “belajar” dari awal setiap kali digunakan. Pengetahuan yang sudah diperoleh sebuah model dapat diwariskan, ditingkatkan, dan disebarkan ke mesin lain sehingga proses belajar berlangsung bertahap dari generasi ke generasi.

Cara manusia dan mesin memperoleh informasi juga sangat berbeda. Manusia biasanya membaca buku sesuai dengan minatnya, dan jumlah bacaan yang bisa dicerna sangat terbatas. Bahkan seorang pembaca tekun seumur hidup pun hanya mampu menguasai sebagian kecil dari total pengetahuan tertulis yang ada. Mesin AI, di sisi lain, dapat diprogram untuk menerima input dari seluruh koleksi buku atau setidaknya jumlah yang melampaui batas kapasitas pembacaan manusia. Dengan demikian, mesin memiliki peluang untuk menyerap referensi dalam skala masif, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan manusia tanpa bantuan.

Continue reading Dapatkah kita membandingkan manusia dengan mesin AI?

Webinar #026 Sibernetika

Host dan Moderator Webinar #026 Masyarakat Informatika Sosial Indonesia (MISI), mengundang teman-teman semua untuk menghadiri diskusi on-line:

Topik: Sibernetika, Induk ilmu Informatika hingga robotika
Era dimana Robot mulai belajar “sadar diri”

Pemantik Diskusi: Arief Prihantoro, Direktur Pengembangan Bisnis Excellencia Indonesia

Platform: Zoom Conference di s.id/WebinarMISI
Tanggal: 22 Agustus 2025
Jam: 20:00-22:00 WIB
Host: Agus Fanar Syukri, Peneliti Ahli Utama, BRIN
Moderator: Bambang Nurcahyo Prastowo, anggota C3R, FMIPA, UGM

Mitra pendukung: Keluarga Alumni FMIPA, UGM (KAMIPAGAMA)

Ralat Zoom Link Webinar #025

Teman-teman, mengingatkan kita ketemu di Webinar MISI nanti jam 20:00. Link yang dari s.id ada masalah, kita gunakan link alternatif:
Topic: Menjaga Kesehatan Mental di Era Medsos
Pemantik: Atikah Prastowo (Psikolog Klinis)
Host: Bambang Nurcahyo Prastowo
Moderator: Tanti Ruwani
Time: Aug 15, 2025 07:30 PM Jakarta
Join Zoom Meeting
https://ugm-id.zoom.us/j/99644302005?pwd=YQAt9D8cbNW1IZ7ybp202nF1CIJ56X.1

Meeting ID: 996 4430 2005
Passcode: MISI

Salam Pembuka

Masyarakat Informatika Sosial Indonesia (MISI) adalah group chat yang dibuat oleh Agus Fanar Syukri, Peneliti Ahli Utama, Badan Riset dan Inovasi Nasional di tahun 2017. Group ini dirancang untuk mendiskusikan pengaruh kehidupan sosial dari kehadiran teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, didiskusikan pula cara merancang sistem teknologi informasi agar dapat memberi pengaruh pada kehidupan sosial yang lebih baik.

Awal tahun 2025, bersama Bambang Nurcahyo Prastowo, penulis buku “Informatika Sosial: Mengendalikan Teknologi untuk Tatanan Sosial yang Lebih Baik,” yang bergabung ke group chat MISI di pertengahan mas pandemi, Agus Fanar Syukri berkenan menjadi host Webinar yang diselenggarakan rutin tiap Jum’at malam pukul 20:00 WIB.

Tag line MISI adalah Diksi sebagai akronim dari diskusi, kolaborasi dan kontribusi. Selamat berdiskusi, berkolaborasi dan memberi kontribusi dalam mengawal penggunaan teknologi informasi untuk memberi arahan pada tatanan kehidupan sosial yang lebih baik.