Misteri Kebohongan Dummy Tokens di Model Bahasa Besar (LLM)

Seorang kawan pernah berseloroh, “Kita sekarang hidup di era AI. Urusan kantor tanya ChatGPT. Bahkan mau masak pun, tanya ChatGPT. Apa-apa ChatGPT”. Padahal ada juga model AI selain itu, semacam Gemini atau Perplexity. Tapi, ya, ChatGPT telah menjadi nama generik untuk kecerdasan buatan. Seperti orang yang beli minuman kemasan, lantas dia bilang ke penjaga warung, “Beli Aqua, bu!”, lalu disodorkanlah Le Minerale ataw Indomaret.

Fenomena ini menunjukkan seberapa dalam teknologi AI telah meresap ke dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita menggunakannya untuk tugas-tugas kantor, mencari resep, atau bahkan sekadar mengobrol. Namun, seiring dengan semakin banyaknya pengguna ChatGPT atau model serupa seperti Gemini, sebuah pertanyaan mendasar muncul: apakah kita bisa sepenuhnya memercayai apa yang mereka katakan?

credit ChatGPT
Continue reading Misteri Kebohongan Dummy Tokens di Model Bahasa Besar (LLM)

Membayangkan Indonesia Dijalankan oleh Agen AI

Kemarin siang, iseng scroll Instagram. Sebuah carousel dari @okkisusanto menarik perhatian saya.

Slide pertamanya berisi gambar hitam putih dengan sosok Puan Maharani di podium, dan tulisan besar yang menohok: “Jika 90% Pejabat Diganti AI, Indonesia Akan Tetap Baik-baik Saja. Iya Gak? Mari kita tanya ChatGPT!”

Continue reading Membayangkan Indonesia Dijalankan oleh Agen AI